SAMBILOTO


(Andrographis paniculata (Burm.f) Nees.)

A. Sinonim, Familia dan Morfologi
1. Sinonim

Justicia paniculata Burm.
Justicia stricta Lamk.

2. Familia

Acanthaceae /Myrtaceae

3. Morfologi Tanaman

    Herba semusim, tinggi tanaman ± 50 cm. Batang berkayu, warna hijau. Daun tunggal, bulat telur, bersilang berhadapan, pangkal dan ujung runcing, tepi rata, warna hijau tua.     Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun dan ujung batang, warna ungu.Buah kotak,bulat panjang, ujung runcing, tengah beralur, buah muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam.
   
B. Bagian tanaman yang digunakan dan Nama Simplisia

    Bagian Tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tanaman Sambiloto terutama daun atau herba ( seluruh bagian tanaman yang tumbuh diatas tanah)

    Nama Simplisia: Andrographidis Herba (Herba Sambiloto) atau Andrographidis Folium (Daun Sambiloto)

C. Kandungan Kimia

    Zat aktif utama yang terdapat pada Andrographis adalah andrographolide. Zat ini paling banyak terdapat pada daun (2,39%) sedangkan biji adalah bagian yang memiliki kandungan zat andrographolide yang paling rendah. Andrographolide memiliki rasa yang sangat pahit. Menurut struktur kimianya dikenal sebagai diterpene lactone.

    Zat aktif lainnya yang dimiliki Andrographis yang bersifat pahit dan termasuk golongan diterpenoid adalah deoxyandrographolide,19 β-D-glukodide dan neoandrographolide. Selain itu terdapat zat aktif yang tidak bersifat pahit yaitu 14 deoxy-11,12-dehydroandrographolide (andrographolide D), homoandrographolide, andrographan, andrographon, andrographosterin dan stigmasterol.

D. Aktivitas Farmakologi
    Antiinflamasi, Antipiretik, Analgesik, Diuretik, Anti bengkak, Antivirus, Anti Malaria, Antifungi,Stomakik,Hypotensi dan Antihipertensi, Hipoglikemia dan Anti hiperglikemia, Hepatoprotektif, Abortif,Vermisida, Sedatif, Anti Tumor, Anti HIV dan Ekspektoran

E. Khasiat Sambiloto / Manfaat Sambiloto

1. Anti Kanker
    Ketika sel berkembang secara normal, pada setiap tahap perkembangan sel-sel tersebut akan mengalami proses spesialisasi. Contoh: sel-sel yang bertugas membuat insulin akan membangun perlengkapan khusus di dalam sel untuk melaksanakan tugas tersebut. Ketika kanker mengganggu proses tersebut, sel tidak dapat mengalami kematangan dan lebih menyerupai badan sel yang tidak matang. Kanker berkembang dan menyebar lebih cepat.
   
    Jika sel yang terserang kanker dapat dibuat matang (terdifferensiasi)  maka tidak akan terjadi pertumbuhan yang diluar kendali. Para peneliti kemudian mencari senyawa yang mampu membuat sel-sel kanker menjadi matang. Pada percobaan yang menggunakan hewan uji tikus, peneliti mencari senyawa-senyawa dari alam yang dapat membuat sel-sel leukemia terdifferensiasi.
   
    Andrographis paniculata (Sambiloto) mempunyai kandungan senyawa yang berpotensi menyebabkan terjadinya proses differensiasi sel-sel kanker, yaitu senyawa terpene. Selain itu ekstrak Sambiloto juga bertugas sebagai cytotoxic yang melawan sel-sel kanker. Kemampuan ini ditunjukkan saat melawan sel-sel kanker nasopharynx (sel kanker squamosa) dan setelah mampu melawan sel-sel limfosit yang terserang leukemia.
   
    Penelitian di Jepang melaporkan bahwa Sambiloto dapat menghentikan  perkembangbiakan sel-sel kanker lambung. Setelah 3 hari, hanya kurang dari 8 buah sel kanker yang tumbuh dengan dengan kehadiran Sambiloto.

    Penelitian lain menguji Sambiloto pada sel-sel sarcoma. Sambiloto ditemukan menghambat pertumbuhan tumor. Ekstrak Sambiloto lebih tidak berbahaya dibandingkan racun dari zat-zat kimia untuk kemotherapi melawan kanker.
   
    Ekstrak Sambiloto dinyatakan lebih aman dan efektif menahan pertumbuhan kanker prostat dan payudara. Berdasarkan hasil-hasil penelitian, penggunaan Sambiloto terhadap pertumbuhan sel-sel kanker payudara di laboratorium, dipercaya bahwa kemungkinan  Sambiloto dapat  menghambat sintesis DNA sel-sel kanker.

2. Kekebalan terhadap HIV dan Antivirus

    Mekanisme ekstrak Sambiloto dalam mendukung kekebalan tubuh terhadap serangan virus HIV adalah dengan adanya kemampuan seyawa yang terkandung didalam ekstrak Sambiloto yaitu andrographolida untuk mencegah transmisi virus ke sel yang lain serta dapat menghentikan perkembangan penyakit dengan menghambat enzim-enzim yang berperan dalam transfer fosfat pada sel-sel virus.

    Molekul fosfat adalah penyimpan energi didalam sel yang secara kimiawi diubah untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan untuk pengaturan siklus sel dan berbagai kegiatan di dalam sel selama proses perkembangbiakan sel.
   
    Sambiloto kemudian dapat mengganggu enzim yang dihasilkan selama perkembangbiakan virus dan sekaligus mendukung fungsi kekebalan yang normal.

    Beberapa peneliti percaya bahwa ekstrak Sambiloto dapat digunakan untuk memberantas virus lain seperti virus Ebola, herpes, hepatitis  dan influenza. Sel-sel leukemia khususnya telah terlihat  sangat sensitive terhadap efek andrographolida.

3. Masuk Angin, Demam dan Antiinflamasi

    Penelitian penggunaan ekstrak Sambiloto untuk mencegah masuk angin telah dilakukan dengan memberikan Kan Jang yang mengandung ekstrak Sambiloto pada sekelompok siswa. Hasilnya, kelompok yang diberi perlakuan Kan Jang selama 3 bulan lebih sedikit yang terkena serangan flu (30 %) dibandingkan kelompok yang tidak menerima perlakuan Sambiloto (62%).

    Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Andrographolida mempunyai efek imunostimulan. Selain itu diadakan pula penelitian untuk pengobatan flu menggunakan Kan Jang. Setelah pemberian Kan Jang selama 4 hari, gejala flu seperti kelelahan, menggigil, nyeri sendi dan sakit tenggorokan dapat berkurang secara nyata.

    Sambiloto juga digunakan untuk pengobatan  demam, penyakit saluran pencernaan serta untuk pereda sakit. Penelitian dengan hewan percobaan tikus di China menunjukkan bahwa andrographolida, neoandrographolida dan dehydroandrographolida dapat menurunkan demam yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab demam, seperti: endotoksin bakteri, pneumococcus, hemolytic, streptococcus, typhoid, paratyphoid dan 2,4-dinitrophenol.

    Aktivitas analgesic dari Andrographolida yang diekstrak dari Sambiloto lebih lemah dibandingkan dengan aspirin, sedangkan aktifitas antipiretiknya sebanding dengan aspirin. Ekstrak Sambiloto juga memiliki aktivitas antiulcerogenik yang dapat mengurangi perkembangan luka sampai 31 % sedangkan obat luka cimetidine dapat melakukan aktivitas ini hingga 85,43%, tetapi Andrographolida dapat tidak meningkatkan keasaman pada lambung yang biasanya merupakan efek samping dari obat untuk terapi luka. Peneliti menetapkan bahwa pemakaian ekstrak Sambiloto sebagai pengganti aspirin lebih aman dan tidak beracun.

    Efek antiinflamasi dari Sambiloto ditunjukkan pada beberapa penelitian terhadap peradangan (inflamasi) yang disebabkan karena zat-zat kimia, peradangan yang disebabkan oleh histamine, dimetil benzene, croton oil (hemolytic necrosis)  dan pneumocystis akut yang oleh adrenalin secara nyata dapat dikurangi.

    Pengaruh ini diamati terhadap sebagian besar kelompok Andrographolida, yaitu: Deoxyandrographolida, Andrographolida, Neoandrographolida dan Dehydroandrographolida. Dehydroandrographolida mempunyai efek yang paling besar kemudian diikuti Neoandrographolida dan Andrographolida.

    Aktifitas kerja dehyandrographolida sebanding dengan proses sintesis dan pelepasan ACTH oleh kelenjar pituitary dari otak. ACTH memberi tanda pada kelenjar adrenalin untuk membuat cortisol (anti inflamasi alami).

4. Anti Bakteri, Anti Malaria dan Anti Cacing

    Ekstrak Sambiloto berisi 4 senyawa aktif yang mempunyai aktivitas antimalaria melawan Plasmodium berghei, salah satu parasit pembawa malaria. Ekstrak Sambiloto menghasilkan penghambat perkembangan parasit.

    Senyawa aktif yang dikandung oleh Sambiloto yaitu neoandrographolida dan deoxiandrographolida jika digunakan bersama diketahui lebih efektif dibanding jika menggunakan keempat senyawa yang dikandung oleh Sambiloto.

    Ekstrak Sambiloto juga efektif untuk membunuh filaria (cacing yang mikroskopis) yang menyebabkan sakit gajah, tanpa menimbulkan racun. Penelitian baru dilakukan dengan hewan uji yaitu pada anjing tapi peneliti percaya bahwa ekstrak Sambiloto aman untuk manusia.

    Ekstrak Sambiloto mempunyai aktivitas antidiare, yaitu menghambat respon usus terhadap enterotoksin dari bakteri Escherichia coli penyebab gejala diare pada percobaan dengan ileum.

    Andrographolida dan Neoandrographolida memiliki potensi kuat menghambat pengeluaran enterotoksin E. coli penyebab diare in vivo. Andrographolida sama efektifnya dengan loperamid dalam melawan enterotoksin termolabil dan lebih efektif daripada loperamid jika diuji melawan enterotoksin termostabil. Sedangkan Neoandrographolida sama efektif dengan loperamid terhadap enterotoksin termolabil dan  sedikit kurang efektif dibanding loperamid dalam melawan enterotoksin termostabil.

    Mekanisme penghambatan respon usus terhadap enterotoksin termolabil dengan memacu enzim adenilat siklase sedangkan untuk menghambat respon usus terhadap enterotoksin termostabil adalah melalui aktivitas enzim guanilat siklase.

5. Protektor Liver dan Kandung Empedu

    Dalam sistem pengobatan di India disebutkan bahwa terdapat 26 macam formulasi yang didalamnya menggunakan Sambiloto untuk mengobati penyakit Liver. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam Sambiloto telah diuji efek perlindungannya melawan racun pada Liver.

    Hal ini telah diuji pada tikus yang telah diberi Karbontetrachloride, alcohol dan bahan-bahan kimia beracun yang lain. Bahan kimia ini merusak liver dengan menimbulkan  peristiwa lipidperoksidasi. Ini adalah proses pelepasan radikal bebas (molekul reaktif) yang dihasilkan dengan reaksi kimia dan merusak membran sel yang berada disekeliling sel-sel liver.

    Ketika  senyawa Sambiloto diberikan pada hewan uji 3 hari sebelum terkena racun kimia, terdapat perlindungan yang nyata terhadap liver. Efek ini menunjukkan kemampuan senyawa kandungan Sambiloto sebagai antioksidan.

    Selain itu efek hepatoprotektif andrographolida ditunjukkan dengan adanya hambatan kerja racun dari karbontetraklorida, paracetamol dan galaktosamin, senyawa yang dapat menginduksi toksisitas pada kultur hati tikus. Pemberian Sambiloto pada penderita infeksi Hepatitis dilaporkan mengurangi gejala penyakit.

    Infeksi hepatitis adalah kondisi liver yang mengalami peradangan akut. Hal ini sering diikuti penyakit sirosis hati dan berkembang  menyebabkan koma atau kematian. Di India, Sambiloto digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit ringan pada liver yang mendorong untuk  menguji efek Sambiloto  terhadap infeksi hepatitis, yaitu memperbaiki nafsu makan dalam 15 hari pengobatan, jaundice(warna kuning pada mata dan kulit) secara bertahap berkurang dan tidak tampak sama sekali dalam waktu 24 hari, demam turun setelah kira-kira 7 hari. Sehingga peneliti-peneliti menyimpulkan bahwa Sambiloto dapat digunakan untuk pengobatan infeksi hepatitis.

    Pada penelitian yang lain menunjukkan bahwa Andrographolida dari Sambiloto dapat menghasilkan pertambahan yang nyata dalam aliran cairan empedu. Cairan empedu dihasilkan di liver kemudian disimpan pada kandung empedu dan membantu  pencernaan. Ketika bahan kimia seperti parasetamol diberikan kepada hewan uji yang sebelumnya telah diberi Andrographolida, berkurangnya produksi cairan empedu yang biasa terjadi karena adanya bahan kimia tersebut dapat dicegah.

    Andrographolida yang terdapat pada Sambiloto berpotensi sebagai stimulator dari fungsi kandung empedu. Pada percobaan dengan hewan uji yang diberi Andrographolida selama 7 hari berturut-turut menunjukkan pertambahan cairan empedu, garam empedu dan asam-asam empedu. Pertambahan ini adalah manfaat dan hasil dari peningkatan fungsi kandung empedu. Dengan menggunakan Sambiloto, kemungkinan untuk pembentukan batu empedu berkurang. Andrographolida juga mencegah berkurangnya jumlah cairan empedu yang dapat disebabkan karena keracunan acetaminophen.
   
6. Anti Hiperglikemia

    Efek hipoglikemia diujicobakan dengan hewan uji kelinci dan terbukti dapat mencegah terjadinya hiperglikemia yang diinduksi oleh glukosa yang mungkin disebabkan karena ekstrak Sambiloto dapat  mencegah absorbsi glukosa dari usus.

F. Efek Samping Sambiloto

    Penggunaan dosis tinggi menyebabkan perut mual, muntah bahkan sampai kehilangan selera makan, karena rebusan Sambiloto memiliki rasa yang sangat pahit.

    Sambiloto yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit yang ringan seperti diare, demam dan penyakit pada alat pencernaan, dianjurkan hanya digunakan dalam jangka waktu yang pendek. Hal ini karena Sambiloto mengandung senyawa untuk kontrasepsi secara alami.

    Penelitian dilakukan di India dengan hewan uji tikus jantan, Sambiloto dalam bentuk serbuk daun kering dengan dosis 105 mg serbuk/kg berat badan diberikan tiSambiloto hari selama 60 hari. Hasilnya ternyata dapat menghentikan spermatogenesis (perkembangan dan pematangan sel-sel sperma).

    Disamping itu dilakukan pula penelitian pada tikus betina, yaitu dengan pemberian serbuk Sambiloto yang dikeringkan dengan panas matahari  dengan dosis 2 gr/kg berat badan setiap hari selama 6 minggu. Dilaporkan bahwa Sambiloto juga mempunyai efek antifertilitas pada tikus betina. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya hewan percobaan yang hamil setelah dilakukan 5x perkawinan dengan hewan jantan yang subur dan tidak diberi Sambiloto. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa Sambiloto dapat mencegah ovulasi. Di Bangladesh, Sambiloto sering digunakan sebagai anti fertilitas.

    Dalam uji yang dilakukan pada jaringan plasenta pada manusia menunjukkan bahwa Andrographolida Sodium Succinate yang diperoleh dari Sambiloto efektif dalam menghambat produksi progesterone manusia. Hormon ini dibutuhkan untuk keberhasilan kehamilan. Sambiloto digunakan untuk jaringan tertentu, artinya hanya berpengaruh pada jaringan yang dimaksud  tanpa menimbulkan pengaruh yang mengganggu atau merusak pada jaringan lain yang normal meskipun pada dosis uji yang paling  tinggi.

    Para peneliti menyimpulkan bahwa senyawa turunan dari andrographolida yang lain dapat pula menjadi bahan kontrasepsi. Studi yang lain pada tikus betina yang menggunakan dehydroandrographolida, menunjukkan bahwa dosis yang dapat mempengaruhi kehamilan adalah 250 mg/kg berat badan. Dapat disimpulkan bahwa senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam Sambiloto dapat menyebabkan infertilitas adalah kelompok dari senyawa andrographolida.



   





   






4 komentar:

  1. Sambiloto memang mantap ya khasiatnya... Thanks udah berbagi ilmu herbalogi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ^^ Terima kasih juga atas kunjungannya..

      Hapus
  2. berarti untuk ibu hamil boleh ga ya konsumsi sambiloto??

    BalasHapus
  3. min..mo tanya berarti kalo minumnya kebanyakan bisa menghambat kehamilan ya

    BalasHapus