TEMU PUTIH


 Curcuma Zedoaria (Bergius) Roscoe

A. Sinonim, Familia dan Morfologi

1. Sinonim : Temu Putih, Turmeric Power, Ezhu

2. Familia : Zingiberaceae

3. Morfologi Tanaman:

Merupakan semak, tinggi lebih kurang 1 meter, batang semu, warna hijau, di dalam tanah membentuk rimpang.

Rimpang berwarna putih, rasa sangat pahit.
Daun berbentuk lanset memanjang berwarna merah lembayung di sepanjang tulang tengahnya.
Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang keatas membentuk bongkol bunga yang besar. Mahkota bunga berwarna putih dengan tepi bergaris merah tipis.

B. Bagian tanaman yang digunakan dan Nama Simplisia

1. Bagian Tanaman yang digunakan: Rimpang

2. Nama Simplisia : Zedoariae Rhizoma; Rimpang Kunyit Putih atau sering disebut Temu Putih

C. Kandungan Kimia

Minyak atsiri Zingiberene, D-champhor , 1,8 Cineol, D-camphene, procurcumenol, D-borneol, Curcumeneol, Isofuranogermakrena, curcumadiol, Alpha-pinene, Curcumol, Curculone, Furonodienone, Aerugidiol, Zederona (Zederone), Isofuranodienone, Zat Pati (Starch), Furanodienone, Minyak lemak, Curcumin, Desmethoxycurcumin, Bisdesmethoxycurcumin, Pyrocucuzerenone, Zedoarondiol, Curzerenone (Zedoarone), Curcumenone, Isocurcumenol, Germacrone, Curdione, Dehydrocurdione, Neocurdione.

D. Aktivitas Farmakologi Kunyit Putih

Koleretik, spasmolitik, antitumor, stomakik, karminatif, antineoplastik, stomakik, antiflogostik, antipiretik, antibakteri, antitrombotik, antiinflamasi, sitotoksik, hepatoprotektif, antikanker dan anti HIV

E. Khasiat Kunyit Putih :

• mengobati penyakit saraf
• menambah nafsu makan
• mengobati tuberkulosis, bronkitis dan asma
• menyembuhkan luka dan leukodermia
• mencegah leukopenia
• mengobati kanker leher rahim, kanker ovarium dan kanker kulit

F. Penelitian-penelitian terhadap Rimpang Temu Putih

1. Menurunkan aktivitas GOT dan GPT

Agus Hewijanto dari Fakultas Farmasi Widya Mandala pada tahun 1990 melakukan penelitian dengan memberikan infus rimpang Temu Putih 30 %. Hal ini dapat mempercepat penurunan aktivitas enzim GOT dan GPT pada serum kelinci akibat pemberian karbontetraklorida.

2. Anti Neoplastik (Anti Kanker)

Curcumol dan curdione yang diperoleh dari minyak atsiri Temu putih diinjeksikan pada tikus dengan dosis 75 mg/kg. Rangkaian reaksi kekebalan diamati dengan berkurangnya tumor yaitu ditandai dengan perkembangan pada fibroblast yang mengelilingi sel-sel tumor.

Di bawah mikroskup elektron, kelompok perlakuan memperlihatkan adanya perubahan yang nyata pada nukleus sel-sel neoplastik terutama ditunjukkan dengan berkurangnya perbandingan nukleus terhadap sitoplasma.

Kecenderungan intisel untuk menjadi normal dan penyusutan kromatin,nukleolus dan granula-granula interkromatin, menandakan bahwa curcumol mempunyai efek menghambat metabolisme nukleus dari sel-sel kanker (sarkoma) pada tikus. Studi in vitro tersebut mengungkapkan bahwa curcumol dan curdione menghancurkan sel-sel carsinoma kemudian menyebabkan degenerasi dan nekrosis.

Uji penghambatan in vitro memperlihatkan bahwa injeksi minyak atsiri temu putih dengan dosis yang bervariasi dapat secara langsung menghancurkan sel-sel tumor dengan kekuatan dan kecepatan yang karakteristik.

Konsentrasi yang lebih tinggi dibutuhkan untuk menghancurkan 90% sel-sel tumor. Kemampuan antineoplastik dari Temu putih termasuk kemampuannya dalam reaksi kekebalan. Pengamatan dilakukan terhadap kemampuan injeksi intratumor dari minyak atsiri Temu putih.

Hal ini menunjukkan kemampuan menghancurkan jaringan kanker. Tanaman obat yang menstimulasi dan merangsang sirkulasi darah secara langsung atau tidak langsung mampu mengobati tumor seperti kemampuan dalam mengubah kondisi patologis.

3. Efek Antibakteri

Secara in vitro minyak atsiri dari Temu putih menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, β Streptococcus hemolyticus, Eschericia coli, Salmonella typhi dan Vibrio cholerae.

4. Mencegah Leukopenia

Injeksi minyak atsiri secara intraperitonial dengan kadar 10 ml/kg atau curcumol 0,3 % dengan kadar 10 ml/ kg pada tikus selama 8 hari menunjukkan dapat mengatasi leukopenia yang timbul dengan menginduksi cyclophosphamide 150 mg/kg secara intraperitonial. WBC count pun meningkat, artinya Temu putih dapat meningkatkan jumlah leukosit.

5. Pengaruh terhadap Antithrombotic

Minyak atsiri dari Temu putih mempengaruhi beberapa tahap pembentukan thrombosit, yaitu melawan melambatnya agregasi antara ADP dan Epinephrine. Hal ini terjadi dengan menginduksi kurkumin.

6. Pengaruh pada Otot Halus Gastrointerstinal

Pada saluran pencernaan, Curcuma zedoaria mempunyai daya kerja menyerupai jahe segar, yaitu secara langsung menstimulasi otot halus dan berguna dalam mengobati kolik karena gas didalam perut. Konsentrasi yang rendah meningkatkan sifat tonik pada usus kelinsi, sebaliknya konsentrasi yang tinggi dapat mengendurkan saluran usus.

7. Aktivitas Antikanker pada Ovarium

    Sebuah penelitian yang dilakukan Syu et al menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang Temu Putih mempunyai aktivitas untuk menghambat sel-sel OVCAR-3 ( sel kanker ovarium manusia). Senyawa yang diisolasi untuk melakukan penghambatan sel OVCAR-3 adalah desmethoxycurcumin.   



G. Efek Samping Penggunaan Kunyit Putih

    Efek samping yang harus diperhatikan adalah reaksi yang ditimbulkan oleh ekstrak etanol dari Curcuma zedoaria yaitu kandungan sesquiterpenenya. Hal ini ditunjukkan dengan penelitian pada tikus yang mengalami aborsi pada periode awal kehamilan. Selain itu Kunyit putih juga memiliki efek antiimplantasi embrio pada anjing dengan tingkat keracunan minimal. Pemberian suspensi tanaman selama 4 hari pada sekelompok tikus sebagai kontrasepsi atau untuk menimbulkan aborsi pada kehamilan awal tidak menimbulkan reaksi pada endometrium, tetapi mengakibatkan degenerasi dan meluruhnya embrio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar